Macan Pamungkas


 Judul : Macan Pamungkas 


Menceritakan tentang persahabatan di sebuah pinggiran kota jakarta, sekelompok remaja laki-laki yang telah bersahabat sejak kecil dan menumbuhkan rasa solidaritas yang kuat terhadap sesama. 


Mereka adalah Ali, Fandi, Bastian, dan Acong. Suatu ketika pada pagi hari yang cerah Fandi ketahuan oleh Ibunya, ia telah bekerjasama dengan seorang pria yang bernama Freddy Purwa untuk menjadi bandar narkobanya. Pada saat itu juga ibunya melapor ke polisi dan Fandi pun ditangkap. 


Insiden ini membuat Ali, Bastian dan Acong sadar agar tidak melalukan kesalahan yang dibuat Fandi dan 

Melakukan tindakan yang lebih baik. 


Tokoh-Tokoh :

Ali Akbar ( Pemberani dan Baik Hati ) 

Acong Surya ( Lucu dan Baik Hati ) 

Fandi Jaidi ( Tertutup dan Solidaritas tinggi ) 

Bastian Salhuteru ( Berani dan Tidak sabaran ) 

Freddy Purwa ( Pemarah dan Manipulatif ) 










kenalin gua Ali dan aku ketua geng di daerah kramat sentiong dan kenalin juga nih temen temen gua. namanya Fandi dia orangnya tetertutup sedikit keras kepala tapi solidaritasnya tinggi, kedua namanya Acong dia itu orang nya lucu, seneng makan dan juga jago ngitung, ketiga namanya Bastian dia itu orang nya pemberani, suka bernyanyi dan gak sabaran. Kami ber-empat bersekolah di SMAN 1 Budi Utama dan kita menduduki kelas 11.

"Hah! Kok bisa Fandi tertangkap polisi?," Ali kaget. "Iya Li tadi malam dia tertangkap razia aparat kepolisian dan didapati narkoba di mobilnya," Kata Bastian. “Dan infonya dia bagian dari pengedar narkoba jaringan bandar Freddy Purwa,” Kata Acong. “Emang Freddy Purwa siapa ?” Bastian bertanya. “Freddy Purwa salah satu bandar narkoba yang sudah lama menjadi target kepolisian,” Acong menjelaskan. “ Wah ngeri ya, terus sekarang kita harus ngapain nih?,” Bastian bertanya lagi. “Yang pasti kita harus ke kantor polisi untuk menjenguk Fandi bagaimanapun juga dia sahabat kita, mungkin dia bisa menjelaskan ke kita perkara sebenarnya sampai terlibat dengan barang haram itu,” Ali menjawab. 


Sepuluh tahun telah berlalu dan hari ini adalah hari dimana Fandi bebas dari penjara akibat dia membandar narkoba. Pas dia mau keluar dari gedung penjaranya ia telah di tunggu oleh ke-tiga sahabat nya Ali, Acong dan Bastian. " Weehh fan apa kabar lu, udah sepuluh tahun ga ketemu" Kata Ali. " Widih iya li udah sepuluh tahun kita ga ketemu lu fan gimana udah kapok belom?," Kata Acong sambil tertawa. " Heh jangan di gituin cong kasian, lu tuh nanyain kabar malah di ketawain gimana sih ". Kata Bastian. Fandi tertawa. " Makasih ya Li, Acong, ama Bastian udah mau ngejenguk gua " Kata Fandi. " Iye sama sama " Kata Ali.



" Ngomong-ngomong kalo kalian udah pada kerja belom? " Fandi bertanya. " Gua sih udah ya, gua buka tempat latihan silat buat anak-anak sekolah untuk bisa melesatarikan budaya bangsa " Kata Ali. " Ha? Kapan lu suka silat perasaan dulu pas SMA lu ga bisa bela diri Li. " Kata Acong.

" Iya setau gua lu ga jago berantem kita aja pernah di ajar abis-abisan lah lu nya malah lari ninggalin kita ". Kata Bastian tertawa. " Ya karena itu Cong, Bas gua jadi pengen bisa bela diri kebetulan abis insiden itu gua liat dojo/ tempat silat yaudah gua liatin tu orang nya, dari situ gua jadi mau bisa bela diri biar bisa nge-lindungin diri sendiri sama lu berdua " Kata Ali. " Ooo gitu Li kalo boleh tau nama tempat nya apa?," Fandi bertanya. " Macan Pamungkas ". Jawab Ali. " Jelek amat namanya dah kaga ada sangar-sangar nye ". Kata Bastian. " Alah lu aja belom dapet kerjaan ae sok-sok an cari kerja dulu sono baru ngatain nama tempat silat gua ". Kata Ali tertawa.

" Iye-iye maap Li " Kata Bastian. " Kalo lu Cong kerja apa? " Fandi bertanya. " Ya gua sih jualan di ruko gua,

jualan kebutuh rumah tangga sama makanan si biasanya ". Jawab Acong. " Ooo kalo begitu gua boleh kerja disitu ga ? gua janji ga bakal ada narkoba ko ". Kata Fandi sambil bercanda. " Iye boleh sok aja tapi gua ga jadi lu ya ". Kata Acong sambil tertawa. " Kalo gua boleh juga ga Cong ? " Kata Bastian. " Iye boleh-boleh kasian gua liat lu nganggur terus " Kata Acong.


Dari hari itu ke-empat sahabat pun menjalani hidup nya masing-masing dengan solidaritas untuk seksama dan saling membantu antar sesama. Dan juga meraka tidak akan mengulangi lagi kesalahan yang dilakukan Fandi begitu pula juga Fandi. Mereka telah berjanji untuk menjadi orang baik dan berguna bagi sesama maupun orang yang disekitarnya.




Komentar

Postingan Populer